Rapor Pendidikan Bengkalis Masih 59,31 Persen, Disdik Ajak Optimalisasi dan Tingkatkan Lagi
BENGKALIS - Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Riau resmi merilis rapor pendidikan 2.0. Khusus Kabupaten Bengkalis, rapor pendidikan baru mencapai 59,31 persen, atau termasuk kategori belum tuntas.
Mengetahui masih rendahnya angka rapor pendidikan ini, Kepala Dinas Pendidikan melalui Sekretaris, Muthu Saily berharap hal ini menjadi perhatian khusus semua pihak.
Diuraikan Muthu, dari angka 59,31 persen tersebut, literasi SMP diangkat 64,38. Naik 6,1 persen. Sementara numerasi SMP meskipun naik 2,71 persen tapi capaiannya masih rendah, diangka 42,4 persen.
"Tentunya ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua. Agar penerapan rapor pendidikan dioptimalkan dan ditingkatkan lagi," imbuhnya.
Harapan tadi disampaikan Muthu saat membuka kegiatan Olimpiade Literasi Siswa (OLS) bagi pelajar SMP se-Kecamatan Bengkalis.
Acara yang ditaja Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kecamatan Bengkalis ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bengkalis, Rabu 30 Agustus 2023.
Selain rapor pendidikan, mantan Camat Bantan juga menyoroti pentingnya mengantisipasi perundungan atau bullying disekolah.
Disebutkannya, berdasarkan data dari BPMP saat ini 1 dari 3 pelajar merasa tidak nyaman bersekolah. Disebabkan khawatir terjadinya perundungan.
"Semua pihak yang ada di sekolah harus peka terhadap anak didik. Mari kampanyekan stop perundungan, baik fisik, verbal, emosional, maupun cyberbullying" imbuhnya lagi.
Jika disinyalir ada anak korban bullying, segera dampingi. Berikan support dan dukungan.
"Berikan bahu kita untuk anak didik, sehingga mereka merasa aman dan nyaman untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi. Jangan sampai korban bullying merasa sendiri atau bahkan disingkirkan. Kita ada untuk mereka," pesannya.
Terkait kegiatan OLS, atas nama pribadi dan institusi, Muthu menyambut baik terselenggaranya event yang bertujuan menggali potensi literasi pelajar tersebut.
"Selamat bertanding kepada seluruh siswa. Jadikan ini ajang untuk mengukur kemampuan literasi pribadi masing-masing. Bagi bapak Ibu kepala sekolah dan guru, jadikan ini sebagai bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kualitas literasi di sekolah" pungkasnya.