Andi Putera, Putra Terbaik Bengkalis Diundang PBB ke Malaysia
BENGKALIS, DISDIK – Bengkalis, kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, memang memiliki banyak generasi muda yang memiliki prestasi gemilang, cemerlang dan terbilang. Salah satu anak watan Bengkalis dimaksud adalah Andi Putera.
Putera, begitu dia akrab disapa, bukan saja siap mengharumkan nama kabupaten yang saat ini dipimpin Amril Mukminin sebagai Bupati di tingkat nasional, tapi juga Provinsi Riau dan Indonesia ke tingkat internasional.
Apa ajang yang akan diikuti pelajar kelas XII IPA-5 SMA Negeri 1 Bengkalis yang jago debat dan fasih berbahasa Inggris ini?
Ceritanya, beberapa waktu lalu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation (UN) membuka seleksi peserta dari seluruh dunia untuk mengikuti Asia Youth Internasional Model United Nation (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia secara online dengan persyaratan yang sangat ketat.
Sadar akan talenta dan kemampuan yang dimilikinya, Putera pun mendaftarkan diri. Tujuannya tak lain dan tak bukan, ingin membuktikan bahwa meskipun hanya “seorang anak pulau” dia bisa menembus persaingan ketat di tingkat global.
Hasilnya tak mengecewakan dan sungguh luar biasa. Dari hampir 2.500 peserta yang mendaftar, pelajar kelahiran Bengkalis 10 Desember 2000 ini, terpilih sebagai salah satu peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti AYIMUN tersebut.
Seraya memperlihatkan undangan resmi dari PBB, anak keempat pasangan Wilson dan Ah Bee ini mengatakan ada 2.384 orang dari seluruh dunia yang mengikuti seleksi agar dapat ikut ajang bergensi bertaraf internasional tersebut.
“Putera termasuk salah satu pendaftar yang lolos seleksi dan berhak mengikuti AYIMUN yang akan diselenggarakan di di Hotel Sunway, Kuala Lumpur, Malaysia pada 3 sampai 6 November 2017 mendatang,” ujarnya.
Didampingi dua sahabat dan juga adik kelasnya Muthi’ah Khairun Nisa dan Sindi Fransisca, Putera mengatakan itu saat berkunjungan di kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bengkalis, Rabu, (20/9/2017).
Dijelaskan Putera, pada ajang AYIMUN tersebut, dia tawari untuk memiliki berbagai topik bahasan sesuai dengan Badan-Badan Internasional yang ada di PBB yang bekerja pada isu-isu tertentu seperti perburuan (ILO), Dana Darurat untuk anak-anak (UNICEF), pangan (FAO), pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) dan sebagainya.
Meskipun diberi kebebasan, katanya, pada ajang AYIMUN tersebut, Putera tertarik memilih masalah badan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, yakni UNESCO.
Alasannya memilih UNESCO, karena dia ingin lebih memperkenalkan budaya Melayu Riau, khususnya Bengkalis ke ajang internasional, ke masyarakat dunia.
“Karena selama ini kalau masyarakat dunia berbicara tentang Malay Culture, mereka lebih cenderung mengenal dan hanya tahu bahwa budaya Melayu itu ada di Malaysia. Padahal kenyataannya tidak demikian. Riau dan Bengkalis juga punya kebudayaan serupa yang khas yang juga bisa dipromosikan ke dunia internasional,” alasannya mengapa memilih UNESCO.
Untuk itu, katanya, selama mengikuti AYIMUN nanti, dia akan mengenakan busana daerah, seperti baju kurung Melayu dan batik Bengkalis.
Masih kata putra, selama mengikuti AYIMUN di Malaysia, dia bersama peserta dari berbagai negara, juga belajar tentang diplomasi, hubungan internasional, keterampilan menulis dan dialog debat.
Terlepas dari AYIMUN, ada yang patut dicontoh dari Putera. Yaitu, meskipun dia terlahir dari masyarakat Kabupaten Bengkalis keturunan Tionghoa, tetapi dia tidak merasa demikian. Tetapi sebagai Budak Bengkalis asli yang harus menyatu serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tempatan di Negeri Junjungan ini.
“Makanya saya memilih sekolah umum, biar senantiasa bisa menyatu dengan teman-teman yang berasal dari etnis lain. Siapapun generasi muda di daerah ini, tidak boleh terkotak-kotak karena asal etnis. Tetapi harus menyatu sebagai generasi muda Bengkalis tanpa harus ada embel apapun,” katanya.
Putera berjanji, pada ajang AYIMUN tersebut, dia akan berusaha sekuat tenaga mengharumkan nama Bengkalis, Riau dan juga Indonesia tentunya.
Kemudian, di ajang bertaraf internasional itu, dia juga akan berupaya maksimal untuk mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Bengkalis. Khususnya budaya dan pariwisata.
Di bagian lain, Putera berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis, khususnya Bupati Bengkalis dan pihak lainnya seperti DPD KNPI Bengkalis dapat memberikan dukungan atas keikutsertaannya pada ajang AYIMUN tersebut.
Adapun dukungan yang diharapkan Putera adalah biaya keikutsertaan sebesar sekitar USD500 atau kurang lebih Rp5 juta yang harus disetor ke pihak penyelenggara paling lambat 29 September 2017 mendatang. Sedangkan biaya lainnya akan diusahakan orang tuanya.
“Saya ingin sekali bertemu langsung dengan Pak Bupati dan minta bantuannya. Tapi saya tidak tahu bagaimana caranya,” ujar Putera sebelum mengakhiri pertemuan dengan Pelaksana Tugas Kepala Diskominfotik Johansyah Syafri dan Kepala Bidang Sumber Daya Komunikasi dan Informatika, Adi Sutrisno di ruang kerja Kepala Dinas Kominfotik tersebut.