BENGKALIS – Rangkaian kegiatan Diseminasi PINTAR yang dilaksanakan sejak pada 12 Agustus 2025 lalu, terus berlanjut dengan monitoring dan pengimbasan praktik baik di sekolah-sekolah yang melaksanakan tindak lanjut di bawah supervisi fasilitator serta didukung Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), di Kecamatan-kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Kali ini, Tanoto Foundation menyerahkan Laporan Diseminasi PINTAR 2025 kepada Dinas Pendidikan Bengkalis, yang diterima oleh Kepala Seksi PTK SD, Bebiyanti, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan Bengkalis, Selasa, 30 September 2025.
Dalam paparan perwakilan Tanoto Foundation, Asri, menyampaikan capaian intervensi program yang melibatkan 39 kepala sekolah dan 78 guru dari 39 sekolah dasar di Kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Secara keseluruhan, program kolaborasi bersama Tanoto Foundation ini telah menjangkau 100 sekolah, atau sekitar 81,30 persen dari total 123 sekolah yang capaian literasi dan numerasinya masih tergolong sedang dan rendah.
Usai penyerahan laporan, kegiatan dilanjutkan dengan joint monitoring ke sekolah sampel, yaitu SDN 5 Bengkalis dan SDN 15 Bantan. Tim gabungan dari Dinas Pendidikan, Korwil, KKKS, fasilitator, dan Tanoto Foundation melakukan kunjungan untuk melihat langsung implementasi hasil pelatihan oleh guru dan kepala sekolah.
Di sekolah tersebut, tim monitoring memberikan masukan langsung terkait metode mengajar, mengapresiasi capaian guru, sekaligus melakukan simulasi bersama.
Kepala SDN 5 Bengkalis, Rahmad, serta Kepala SDN 15 Bantan, Mursilawati, menegaskan bahwa guru-guru mereka menampilkan orisinalitas dalam praktik pembelajaran sehingga masukan yang diberikan fasilitator bisa lebih segar dan aplikatif.
Sementara itu, Kasi PTK SD Dinas Pendidikan Bengkalis, Bebiyanti, menyampaikan apresiasinya terhadap rangkaian kegiatan ini.
Dirinya menilai Diseminasi PINTAR dirancang dengan baik, berbasis data, serta mengedepankan prinsip manajemen proyek yang jelas.
“Pelatihan ini didesain berdasarkan kebutuhan yang merujuk pada data Rapor Pendidikan, dengan tahapan yang terukur hingga sistem monitoring dan pelaporan yang rapi. Saya yakin hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan literasi dan numerasi murid kita,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Tanoto Foundation, Asri, didampingi Yusriwiati dan Ghefira, mengucapkan terima kasih kepada fasilitator, guru, kepala sekolah, serta Dinas Pendidikan Bengkalis.
Menurutnya, kegiatan joint monitoring merupakan bentuk amplifikasi praktik baik pendidikan.
“Praktik baik bisa muncul dari mana saja, termasuk sekolah di daerah terpencil. Hari ini kita melihat langsung bagaimana guru mengajar dengan baik dan kepala sekolah mengelola lingkungan sekolah secara inspiratif. Inilah yang perlu kita gaungkan,” ujar Asri.
Pantauan di lapangan menunjukkan penyambutan hangat dari murid SDN 5 Bengkalis dengan menampilkan berbagai keterampilan.
Proses pembelajaran di kelas pun berlangsung mindful, meaningful, dan joyful, sejalan dengan pendekatan pembelajaran mendalam yang kini digalakkan pemerintah.
Tulis Komentar