Kamis, 15 Februari 2018
8:28:54 Wib
Dibaca : 1284 Kali
Tahun 2017, Enam Usulan Polbeng Lolos Dana Hibah DIKTI
BENGKALIS, DISDIK - Selama tahun 2017, sebanyak enam usulan Pengabdian Politeknik Negeri Bengkalis lolos dana hibah DIKTI, salah satunya Iptek bagi Masyarakat (IBM) yang berupa alat pengaduk lempuk durian.
Tim pengabdian yang terdiri dari Akmal Indra, Beni Syahputra, dan Agus Sutanto ini telah menghibahkan alat pengaduk lempuk durian ini ke salah satu UKM di Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan beberapa waktu lalu.
Menurut Akmal selaku ketua tim, adapun ide untuk membuat alat, pertama kali muncul setelah ditemukan masalah pada proses pengadukan lempuk yang memerlukan tenaga yang besar terutama saat lempuk mulai mengeras, sementara lempuk harus diaduk secara kontinyu agar tidak gosong.
“Oleh karena itu timnya merasa perlu menciptakan alat pengaduk yang digerakkan secara mekanik untuk menggantikan tenaga manusia,” ungkap Akmal
Alat yang dirancang oleh tim pengabdian ini memanfaatkan motor penggerak dan meneruskan putaran ke poros pengaduk sehingga daun pengaduk akan mengaduk lempuk tanpa menggunakan tenaga manusia.
Akmal menambahkan alat ini bekerja dengan sitem mekanik yang sederhana dan semua suku cadang tersedia di Bengkalis.
Selain itu, alat ini juga dinilai aman karena daun pengaduk lempuk terbuat dari kayu dan semua komponen alat yang bersentuhan langsung dengan lempuk terbuat dari besi stainless.
Saat ini UKM yang menjadi mitra pengabdian tersebut telah memanfaatkan alat ini untuk kegiatan produksi sehingga produksi lempuk yang sebelumnya hanya 50 kg per 8 jam dengan tenaga manusia menjadi 50 per 5 jam setelah menggunakan alat ini.
Proses penghibahan alat ini juga ditanggapi dengan baik oleh pihak UKM karena permasalahan pengadukan lempuk dapat teratasi dengan bantuan Iptek bagi Masyarakat.
BENGKALIS, DISDIK - Selama tahun 2017, sebanyak enam usulan Pengabdian Politeknik Negeri Bengkalis lolos dana hibah DIKTI, salah satunya Iptek bagi Masyarakat (IBM) yang berupa alat pengaduk lempuk durian.
Tim pengabdian yang terdiri dari Akmal Indra, Beni Syahputra, dan Agus Sutanto ini telah menghibahkan alat pengaduk lempuk durian ini ke salah satu UKM di Desa Selatbaru, Kecamatan Bantan beberapa waktu lalu.
Menurut Akmal selaku ketua tim, adapun ide untuk membuat alat, pertama kali muncul setelah ditemukan masalah pada proses pengadukan lempuk yang memerlukan tenaga yang besar terutama saat lempuk mulai mengeras, sementara lempuk harus diaduk secara kontinyu agar tidak gosong.
“Oleh karena itu timnya merasa perlu menciptakan alat pengaduk yang digerakkan secara mekanik untuk menggantikan tenaga manusia,” ungkap Akmal
Alat yang dirancang oleh tim pengabdian ini memanfaatkan motor penggerak dan meneruskan putaran ke poros pengaduk sehingga daun pengaduk akan mengaduk lempuk tanpa menggunakan tenaga manusia.
Akmal menambahkan alat ini bekerja dengan sitem mekanik yang sederhana dan semua suku cadang tersedia di Bengkalis.
Selain itu, alat ini juga dinilai aman karena daun pengaduk lempuk terbuat dari kayu dan semua komponen alat yang bersentuhan langsung dengan lempuk terbuat dari besi stainless.
Saat ini UKM yang menjadi mitra pengabdian tersebut telah memanfaatkan alat ini untuk kegiatan produksi sehingga produksi lempuk yang sebelumnya hanya 50 kg per 8 jam dengan tenaga manusia menjadi 50 per 5 jam setelah menggunakan alat ini.
Proses penghibahan alat ini juga ditanggapi dengan baik oleh pihak UKM karena permasalahan pengadukan lempuk dapat teratasi dengan bantuan Iptek bagi Masyarakat.
Tulis Komentar