Kamis, 17 Maret 2022
14:35:56 Wib
Dibaca : 1133 Kali
Dukung Penuh Program Merdeka Belajar, Kholijah Ikuti Sosialisasi Kemendikbud-Ristek
PEKANBARU - Sebagai upaya mendukung penuh program Merdeka Belajar, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bengkalis, Hj Kholijah mengikuti sosialisasi yang ditaja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh Kholijah tersebut digelar di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis 17 Maret 2022.
Adapun salah satu tujuan sosialisasi dimaksud, sebagai upaya implementasi kebijakan merdeka belajar dari segi kurikulum.
Dijelaskan Kholijah, banyak hal menarik yang ditawarkan oleh kurikulum merdeka belajar. Menurutnya, dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar di mana masing-masing anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing.
Karena itu tolok ukur yang diterapkan untuk menilai kedua anak yang memiliki minat berbeda pun tidak sama.
Sehingga setiap anak tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari sesuatu hal yang tidak disukainya.
Beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
"Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik," katanya.
Keunggulan lain menurut mantan Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis ini dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
"Misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila," katanya lagi.
Selain itu, dalam rangka pemulihan pembelajaran di era pandemi, sekolah juga saat ini masih diberikan kebebasan dalam memilih kurikulum. Pertama boleh melaksanaan kurikulum 2013 secara penuh. kedua bisa melaksanakan kurikulum darurat, yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa pandemi. Ketiga, bisa memilih kurikulum merdeka seperti yang sedang disosialisasikan.
"Satuan pendidikan juga bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka ini secara bertahap, sesuai kesiapan sekolah masing-masing," ujarnya mengakhiri.
PEKANBARU - Sebagai upaya mendukung penuh program Merdeka Belajar, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bengkalis, Hj Kholijah mengikuti sosialisasi yang ditaja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh Kholijah tersebut digelar di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Kamis 17 Maret 2022.
Adapun salah satu tujuan sosialisasi dimaksud, sebagai upaya implementasi kebijakan merdeka belajar dari segi kurikulum.
Dijelaskan Kholijah, banyak hal menarik yang ditawarkan oleh kurikulum merdeka belajar. Menurutnya, dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar di mana masing-masing anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing.
Karena itu tolok ukur yang diterapkan untuk menilai kedua anak yang memiliki minat berbeda pun tidak sama.
Sehingga setiap anak tidak bisa dipaksakan untuk mempelajari sesuatu hal yang tidak disukainya.
Beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka. Pertama, lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
"Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik," katanya.
Keunggulan lain menurut mantan Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis ini dari penerapan Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual.
"Misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila," katanya lagi.
Selain itu, dalam rangka pemulihan pembelajaran di era pandemi, sekolah juga saat ini masih diberikan kebebasan dalam memilih kurikulum. Pertama boleh melaksanaan kurikulum 2013 secara penuh. kedua bisa melaksanakan kurikulum darurat, yaitu kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa pandemi. Ketiga, bisa memilih kurikulum merdeka seperti yang sedang disosialisasikan.
"Satuan pendidikan juga bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka ini secara bertahap, sesuai kesiapan sekolah masing-masing," ujarnya mengakhiri.
Tulis Komentar